Minggu, 24 Juni 2007

TRANSPOR O2 DAN CO2 (1)

Metabolisme aerob berperan dalam pembakaran nutrien dan membentuk energi. Proses ini menggunakan oksigen (O2) dan menghasilkan karbodioksida (CO2). Sistem sirkulasi berperan mengantarkan O2 dan nutrien ke jaringan tubuh dan kemudian mengambil CO2 yang terbentuk. Peran ganda dari sistem sirkulasi dalam hal transportasi oksigen dan karbondioksida disebut sebagai fungsi respirasi darah. Pada tulisan ini akan diulas bagaimana proses respirasi ini terjadi.

TRANSPOR O2
Transpor O2 dari paru ke jaringan diuraikan menjadi 4 parameter, yaitu:
1. Konsentrasi O2 di dalam darah
2. Kecepatan pengantaran/pengiriman (delivery) O2 di darah arteri
3. Kecepatan pengambilan (uptake) O2 dari kapiler darah ke jaringan
4. Fraksi O2 di kapiler darah yang masuk ke jaringan.
Keempat parameter transpor O2 dan persamaannya dapat dilihat pada tabel 1.



KANDUNGAN O2 DALAM DARAH
Oksigen tidak mudah larut di dalam air. Sekitar 93% plasma adalah air sehingga untuk memudahkan oksigenisasi darah diperlukan molekul khusus pengikat oksigen, yaitu hemoglobin. Konsentrasi oksigen (O2) dalam darah, juga disebut kandungan O2 (O2 content), merupakan gabungan O2 yang terikat pada hemoglobin dan O2 yang terlarut dalam plasma.

HEMOGLOBIN
Konsentrasi O2 yang terikat pada hemoglobin (HbO2) ditentukan oleh variabel pada persamaan 1

HbO2 = 1.34 x Hb x SO2 (Persamaan 1)

Hb adalah konsentrasi hemoglobin dalam darah dan biasa dinyatakan dalam gram per 100 militer (g/dL). Angka 1,34 adalah kapasitas pengikatan oksigen oleh hemoglobin. (dinyatakan dalam mL O2 per gram Hb). SO2 adalah rasio hemoglobin yang mengikat oksigen terhadap jumlah total hemoglobin dalam darah (SO2 = HbO2/total Hb), juga disebut saturasi O2 dari hemoglobin. HbO2 dinyatakan dengan satuan yang sama dengan Hb (g/dL).

Pada persamaan 1 diketahui bila hemoglobin tersaturasi semua dengan O2 (misal, bila SO2=1), maka tiap gram hemoglobin akan mengikat 1,34 mL oksigen. Satu gram hemoglobin secara normal mengikat 1,39 mL oksigen. Namun ada fraksi kecil (3-5%) dari hemoglobin dalam sirkulasi yaitu methemoglobin dan karboksihemoglobin, yang memiliki kapasitas pengikatan O2 rendah. Sehingga angka yang lebih rendah, 1,34 mL/g, lebih representatif sebagai kapasitas pengikatan O2 dari hemoglobin total.

O2 TERLARUT
Konsentrasi O2 terlarut dalam plasma ditentukan oleh kelarutan O2 dalam air (plasma) dan tekanan parsial oksigen (PO2) dalam darah. Kelarutan O2 dalam air dipengaruhi suhu (kelarutan akan meningkat saat suhu menurun). Pada suhu tubuh normal (37ยบ), 0,03 mL O2 akan larut dalam 1 liter air saat PO2 1 mmHg. Nilai ini dinyatakan sebagai koefisien kelarutan yaitu 0,03 mL/L/mmHg (atau 0,003 mL/100 mL/mmHg. Konsentrasi O2 terlarut (dalam mL/dL) (pada suhu tubuh normal) dinyatakan dalam persamaan 2

O2 terlarut = 0,003 x PO2 (Persamaan 2)

Persamaan ini menunjukkan bahwa kelarutan oksigen dalam plasma sangat kecil. Misalnya, jika PO2 100 mmHg maka 1 liter darah hanya akan mengandung 3 mL O2 terlarut.

Sumber kutipan
Marino PL. The ICU Book. 3rd edition. New York: Lippincott Williams & Wilkins, 2007.

Tidak ada komentar: